Elon Musk dilaporkan telah memecat Omead Afshar, Wakil Presiden Tesla yang membawahi penjualan dan manufaktur di wilayah Amerika Utara dan Eropa. Informasi ini pertama kali dilansir oleh Forbes, meski alasan pasti di balik keputusan tersebut belum diungkap ke publik.
Afshar dikenal sebagai salah satu tangan kanan Musk dalam operasional Tesla. Keputusan untuk memberhentikannya cukup mengejutkan, mengingat kedekatannya dengan sang CEO. Sampai saat ini, baik pihak Tesla, Elon Musk, maupun Afshar sendiri belum memberikan komentar resmi.
Kabar mengenai pemecatan Afshar pertama kali muncul dari laporan Bloomberg News, kemudian dikonfirmasi oleh TechCrunch pada Kamis (26/6). Situasi ini memperkuat spekulasi adanya dinamika internal di tubuh manajemen Tesla.
Sebelum kabar pemecatannya mencuat, Afshar sempat menunjukkan dukungannya terhadap proyek robotaxi Tesla. Ia memuji peluncuran terbatas layanan tersebut di Austin, Texas, dan menyebut hari itu sebagai momen penting dalam sejarah perusahaan.
Dalam unggahannya di platform X (dulu Twitter) pada 23 Juni 2025, Afshar berterima kasih kepada Elon Musk karena telah menjadi pendorong utama di balik inovasi Tesla. Ucapan itu menjadi publikasi terakhirnya yang berkaitan dengan peran di perusahaan tersebut.
Pemecatan Afshar terjadi di tengah tantangan berat yang sedang dihadapi Tesla. Sepanjang 2024 hingga pertengahan 2025, perusahaan mengalami penurunan penjualan secara signifikan, khususnya di pasar China dan Eropa.
Bahkan pada kuartal pertama 2025, laporan keuangan menunjukkan laba bersih Tesla anjlok hingga 71 persen. Hal ini menambah tekanan pada manajemen dan memicu spekulasi tentang restrukturisasi di tubuh perusahaan.
Kondisi pasar yang tidak stabil, ditambah dengan persaingan sengit di sektor kendaraan listrik, membuat Tesla harus mengambil langkah tegas. Pemutusan hubungan kerja dengan salah satu eksekutif seniornya bisa jadi bagian dari strategi pemulihan perusahaan.