BYD Motor Indonesia terus menunjukkan keseriusannya dalam membangun ekosistem kendaraan listrik di Tanah Air. Tidak hanya fokus pada produk dan infrastruktur pendukung, pabrikan asal China ini juga mulai menyoroti aspek penting lain yang selama ini masih terbatas, yakni layanan pembiayaan.
Selama beberapa tahun terakhir, penetrasi mobil listrik di Indonesia memang terus tumbuh. Namun demikian, pertumbuhan tersebut masih menghadapi sejumlah tantangan. Salah satu yang paling krusial adalah minimnya perusahaan pembiayaan yang berani menyalurkan kredit untuk kendaraan listrik.
Melihat kondisi tersebut, BYD pun mengambil langkah strategis. Alih-alih menunggu ekosistem terbentuk secara alami, perusahaan ini justru berinisiatif untuk membangun layanan pembiayaan sendiri. Rencananya, perusahaan leasing BYD akan mulai beroperasi pada tahun depan.
Minim Pembiayaan Jadi Tantangan Utama
Saat ini, tidak banyak lembaga pembiayaan di Indonesia yang secara aktif menawarkan kredit mobil listrik. Alasannya cukup beragam. Namun, salah satu faktor utama adalah kekhawatiran terhadap nilai jual kembali atau resale value kendaraan listrik yang dinilai belum stabil.
Kondisi tersebut membuat sebagian perusahaan pembiayaan cenderung berhati-hati. Akibatnya, konsumen yang ingin membeli mobil listrik secara kredit sering kali memiliki pilihan yang terbatas. Padahal, di sisi lain, mayoritas pembelian kendaraan di Indonesia masih sangat bergantung pada skema pembiayaan.
Situasi inilah yang kemudian mendorong BYD untuk turun tangan langsung. Perusahaan menilai bahwa pembiayaan bukan sekadar pelengkap, melainkan bagian penting dari ekosistem otomotif yang saling terhubung.
BYD Finalisasi Pembentukan Perusahaan Leasing
Head of PR & Government Relations PT BYD Motor Indonesia, Luther T Panjaitan, mengungkapkan bahwa proses pembentukan perusahaan pembiayaan BYD saat ini sudah memasuki tahap akhir. Bahkan, seluruh persiapan administratif diklaim hampir rampung dan tinggal menunggu persetujuan untuk mulai beroperasi.
“Jadi kami sudah berada di tahap finalisasi akhir pembentukan satu perusahaan finansial pembiayaan kendaraan,” ujar Luther saat ditemui di Bogor, Minggu (14/12/2025).
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa kehadiran leasing milik BYD memiliki beberapa tujuan utama. Pertama, untuk memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi calon konsumen dari sisi dukungan finansial. Dengan begitu, proses kepemilikan mobil listrik BYD diharapkan menjadi lebih sederhana dan terjangkau.
Bukan Sekadar Bisnis, Tapi Bangun Ekosistem
Selain mempermudah konsumen, BYD juga melihat pembiayaan sebagai bagian penting dari pembangunan ekosistem kendaraan listrik secara menyeluruh. Menurut Luther, industri otomotif tidak bisa berdiri sendiri tanpa dukungan sektor lain, termasuk jasa keuangan.
“Yang kedua, ini penting karena kendaraan listrik adalah bagian dari sebuah ekosistem otomotif. Semua elemen harus saling mendukung,” jelasnya.
Dengan memiliki perusahaan pembiayaan sendiri, BYD dapat mengatur skema kredit yang lebih fleksibel dan sesuai dengan karakteristik mobil listrik. Mulai dari tenor, uang muka, hingga program khusus yang dirancang untuk menarik minat konsumen baru.
Jaga Resale Value dan Kepercayaan Konsumen
Alasan lain yang tak kalah penting adalah upaya menjaga nilai jual kembali kendaraan BYD di masa depan. Menurut Luther, perusahaan pembiayaan yang kuat dan kredibel dapat meningkatkan tingkat kepercayaan konsumen dalam jangka panjang.
“Lebih dari 60 persen pembelian kendaraan di Indonesia itu menggunakan pembiayaan. Jadi keberadaan finansial yang kokoh sangat berpengaruh terhadap kepercayaan pembeli,” ujarnya.
Dengan sistem pembiayaan yang terkelola dengan baik, BYD optimistis nilai jual kembali produknya bisa lebih terjaga. Hal ini sekaligus menjawab kekhawatiran pasar terkait stabilitas harga mobil listrik di Indonesia.
Siap Mulai Tahun Depan
Jika seluruh proses perizinan berjalan lancar, BYD menargetkan perusahaan leasing ini sudah bisa mulai beroperasi pada tahun depan. Kehadiran layanan pembiayaan internal ini diharapkan menjadi katalis positif bagi pertumbuhan mobil listrik BYD di Indonesia.
Ke depan, langkah ini juga berpotensi mendorong produsen lain untuk melakukan hal serupa. Dengan demikian, ekosistem kendaraan listrik nasional dapat berkembang lebih cepat, sehat, dan berkelanjutan.
Melalui strategi ini, BYD menegaskan bahwa ekspansi mereka di Indonesia tidak hanya soal penjualan kendaraan, tetapi juga membangun fondasi jangka panjang bagi industri mobil listrik di Tanah Air.
