Otodiva – Indonesia ternyata memiliki sejumlah merek mobil yang merupakan hasil karya anak bangsa. Meski belum semua dikenal luas, deretan mobil ini menyimpan potensi besar dalam dunia otomotif nasional. Persaingan pasar yang ketat dan kebijakan yang belum sepenuhnya mendukung membuat beberapa merek mobil lokal ini sempat tenggelam. Berikut adalah 12 merek mobil buatan Indonesia yang layak dikulik lebih dalam:

1. Fin Komodo

PT Fin Komodo Teknologi, yang berbasis di Cimahi, Jawa Barat, menjadi salah satu pelopor mobil buatan Indonesia. Spesialisasi mereka terletak pada produksi mobil khusus untuk kegiatan offroad dan industri. Hingga kini, Fin Komodo terus aktif memproduksi kendaraan yang digunakan untuk berbagai keperluan. Beberapa produk andalannya termasuk KD 250 X Standar, KD 250 X Patroli, KD 250 X Damkar, KD 250 X Medevac, dan KD 250 X Powerspray. Mobil-mobil ini sangat cocok untuk medan berat, menjadikannya pilihan favorit bagi mereka yang bekerja di area industri dan petualangan luar ruang.

2. Tawon

PT Super Gasindo Jaya adalah produsen di balik merek mobil Tawon, yang lahir dari visi Kuntjoro Njoto. Sejak 1960-an, Kuntjoro telah aktif di dunia otomotif Indonesia, bahkan sempat memproduksi truk besar. Tawon dirancang untuk menggantikan Bajaj sebagai angkutan umum. Sayangnya, meskipun desainnya menarik, Tawon kurang mendapat respons pasar yang cukup signifikan. PT Super Gasindo Jaya sempat memiliki ambisi membuat versi listrik dan berbahan bakar gas dari Tawon, namun proyek tersebut akhirnya tak terlaksana.

3. AMMDes

AMMDes, singkatan dari Alat Mekanis Multiguna Pedesaan, adalah inovasi dari PT Kreasi Mandiri Wintor Indonesia (KMWI), anak usaha dari Grup Astra. Kendaraan ini didesain khusus untuk mendukung kegiatan di pedesaan dan sering menjadi sorotan dalam pameran modifikasi, termasuk di Indonesia Modification Expo (IMX). AMMDes terus menarik perhatian dengan desain yang dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan penggunanya.

4. GEA

GEA adalah karya PT INKA, perusahaan BUMN yang dikenal sebagai produsen kereta api. Ketika pesanan kereta menurun di awal 2000-an, PT INKA memutuskan untuk memperluas bisnisnya dengan memproduksi mobil. GEA adalah hasil dari inovasi ini, dengan target utama adalah mobil yang cocok untuk wilayah pedesaan.

5. Beta 97

Beta 97 adalah proyek ambisius dari PT Bakrie Motor. Sayangnya, proyek ini harus berhenti di tengah jalan akibat krisis moneter yang melanda Indonesia pada akhir 1990-an. Sebelum terhenti, Beta 97 telah melalui berbagai uji coba, termasuk tes bodi, sistem elektronik, dan suspensi.

6. Esemka

Siapa yang tak kenal Esemka? Mobil ini diproduksi oleh PT Solo Manufaktur Kreasi dan kerap kali disebut sebagai produk mobil nasional. Pabriknya terletak di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, dan Esemka sempat menjadi simbol kebanggaan bagi Indonesia. Meski demikian, pemasaran dan produksi mobil ini masih menghadapi berbagai tantangan.

7. Timor

Timor adalah salah satu merek yang paling dikenal dari jajaran mobil buatan Indonesia. Mobil ini diproduksi oleh PT Timor Putra Nasional yang didirikan oleh Tommy Soeharto pada tahun 1996. Timor diimpikan menjadi mobil nasional yang bisa bersaing dengan mobil impor, namun proyek ini akhirnya terhenti seiring dengan perubahan kebijakan di negara ini.

8. Maleo

Pada 1996, proyek mobil Maleo dimulai di bawah bimbingan Prof. BJ Habibie. Mobil ini dirancang untuk menjadi pesaing mobil impor dan diharapkan menjadi kebanggaan Indonesia. Namun sayangnya, proyek ini dihentikan pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, sehingga Maleo tidak pernah mencapai produksi massal.

9. Selo

Selo adalah mobil listrik yang dirancang oleh Ricky Elson, seorang ahli teknologi motor listrik. Mobil ini pertama kali diperkenalkan pada 2013 sebagai bagian dari proyek mobil listrik nasional. Selo menjadi salah satu simbol inovasi dalam upaya Indonesia untuk beralih ke kendaraan ramah lingkungan.

10. Tucuxi

Tucuxi adalah mobil listrik lain yang dirancang oleh Danet Suryatama, seorang insinyur otomotif. Mobil ini diperkenalkan pada tahun 2012 dan menjadi salah satu pionir kendaraan listrik di Indonesia. Meski sempat menarik perhatian, pengembangan Tucuxi mengalami berbagai kendala teknis.

11. Si Elang

Mahasiswa dari Universitas Tidar, Magelang, Jawa Tengah, merancang Si Elang sebagai mobil listrik hemat energi. Mobil ini memiliki kapasitas mesin 350 watt dan mampu melaju hingga 40 km/jam. Meski masih dalam tahap prototipe, Si Elang menunjukkan potensi besar untuk dikembangkan lebih lanjut.

12. Mahesa

Mahesa adalah mobil rancangan Sukiyat dari Klaten, yang ditujukan untuk membantu kegiatan pertanian. Mobil ini hadir dengan tiga varian, yaitu pick-up, double cabin, dan versi pertanian. Mobil ini dirancang untuk mendukung produktivitas petani Indonesia di berbagai daerah.

Share.
Leave A Reply

Exit mobile version