Hidup di negara yang terdiri dari beragam kultur seperti Indonesia, harus terbiasa dengan mitos. Ada yang percaya, namun ada juga yang menganggapnya sebagai sebuah kisah yang tidak bisa dibuktikan kebenarannya.
Misalnya, banyak pantangan yang harus dijauhi saat sedang hamil. Mulai dari membunuh hewan, hingga tidak membicarakan tentang kejelekan sifat orang.
Enggak cuma dalam kehidupan, mitos juga muncul di dunia para pengendara sepeda motor. Ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan pemotor, apabila ingin kendaraannya awet.
Dikutip dari Wahana Honda, setidaknya ada lima mitos yang banyak beredar soal sepeda motor. Namun, kamu enggak perlu mempercayainya, karena semua itu bisa dijelaskan dalam bentuk ilmu pasti.
Mitos pertama: motor baru enggak boleh dipacu kencang
Saran tersebut dulu muncul, ketika pabrik belum bisa memproduksi mesin dengan tingkat presisi yang tinggi. Seiring berjalannya waktu, mesin kini dapat bekerja optimal sejak dari awal keluar pabrik.
Mitos kedua: menghidupkan mesin pakai starter engkol saat pagi hari
Zaman dulu, sistem kelistrikan kendaraan belum secanggih sekarang. Arus yang dipakai untuk menghidupkan mesin memakai starter elektrik, bisa menguras daya aki. Sekarang, beberapa motor enggak lagi dilengkapi engkol tuh.
Mitos ketiga: memanaskan mesin butuh waktu lama
Saat pagi hari, mesin sepeda motor perlu dipanaskan terlebih dulu. Alasannya, karena mesin hanya bisa optimal saat sudah mencapai suhu tertentu. Pelumas juga butuh waktu untuk bersirkulasi. Kini, sudah ada komputer canggih di dalam motor yang membereskan semua masalah itu.
Mitos keempat: tekanan ban sebaiknya dikurangi saat masih baru
Saran ini muncul, karena permukaan ban baru terlihat licin. Padahal, karet tersebut sudah siap menapak aspal dengan sempurna. Jika dikurangi tekanannya, malah bikin bahan bakar boros.
Mitos kelima: jangan mikir bakal celaka saat berkendara
Semua orang bisa mengalami kecelakaan, tidak peduli ia presiden atau tokoh agama. Yang dibutuhkan biar aman, yakni perlengkapan berkendara. Mulai dari helm, sarung tangan hingga jaket.
Walau enggak mikir bakal celaka, tapi kalau sedih karena habis berantem dengan doi ya bisa saja konsentrasi terganggu dan berujung pada kecelakaan.