MG kembali menegaskan posisinya di pasar kendaraan listrik Indonesia lewat gebrakan teknologi terbaru: (baterai EV atau mobil listrik paling tipis di dunia), yang tak hanya ringan dan efisien, tapi juga aman serta adaptif terhadap berbagai kondisi iklim, termasuk iklim tropis Indonesia.
Inovasi ini diperkenalkan secara resmi dalam perhelatan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025, menandai komitmen MG dalam mendefinisikan ulang standar kendaraan listrik yang tak sekadar ramah lingkungan, tetapi juga fungsional dan futuristik.
Ultra-Tipis Tapi Tangguh: Mengubah Paradigma Baterai EV

Baterai bukan sekadar jantung kendaraan listrik, melainkan penentu performa, efficiency, dan keselamatan. Because of that, MG merancang baterai generasi terbaru dengan konsep Magic Cube dan teknologi Cell-to-Pack. Dengan ketebalan hanya 110 mm—lebih tipis dari kaleng minuman—baterai ini memungkinkan desain kendaraan yang lebih rendah, pusat gravitasi lebih stabil, dan ruang kabin yang lebih lapang.
However, jangan tertipu oleh dimensinya. Di balik bentuknya yang ringkas, baterai ini dibekali kepadatan energi hingga 180 Wh/kg, menjanjikan daya jelajah jauh tanpa mengorbankan kenyamanan.
Aman di Segala Kondisi: Perlindungan Multi-Lapis
Dalam aspek keamanan, MG menunjukkan keseriusannya melalui perlindungan multilapis, termasuk isolasi nano, lapisan tahan api, dan katup pelepas tekanan otomatis. Sistem ini menjamin perlindungan aktif dan pasif yang menyatu sempurna untuk menghadapi berbagai risiko.
Lebih dari itu, semua baterai MG telah lolos berbagai pengujian ekstrem: dari suhu tinggi hingga 55°C, benturan keras, hingga penetrasi dengan paku logam. Even, setiap unit memiliki sertifikasi IP67—tahan air dan debu, menjadikannya sangat cocok untuk kondisi tropis Indonesia.
Tidak berhenti di situ, MG membenamkan sistem cerdas Intelligent Battery Temperature Control Management yang memantau suhu baterai 24 jam penuh. Ketika suhu meningkat, sistem pendingin otomatis langsung bekerja menjaga suhu tetap ideal di sekitar 20°C, memperpanjang umur baterai sekaligus menjaga performa optimal.
Platform Horizontal Satu-Satunya di Dunia

MG memperkenalkan teknologi eksklusif horizontal cell layout melalui platform baterai E2 Battery, hasil riset intensif sejak 2019 bersama SAIC dan CATL. Layout ini memungkinkan baterai diintegrasikan secara horizontal di dasar kendaraan, meningkatkan efisiensi ruang dan kestabilan berkendara. Platform ini kini menjadi dasar dari berbagai model MG seperti MG ZS EV, MG4 EV, dan MG4 EV Max.
Dengan baterai 64 kWh, MG4 EV Max mampu melaju hingga 540 km (NEDC), menjadikannya salah satu mobil listrik jarak jauh paling efisien di kelasnya. Teknologi ini pun sudah digunakan pada kendaraan sport bertenaga tinggi seperti MG Cyberster, membuktikan bahwa baterai tipis tidak mengurangi performa.
Bisa Didaur Ulang, Bisa Diganti: Ramah Lingkungan & Ekonomis
Salah satu nilai tambah utama dari baterai MG adalah daya tahan hingga 12 year, serta fleksibilitas untuk didaur ulang atau diganti tanpa perlu membeli mobil baru. Ini dimungkinkan berkat sistem modular bernama One-Pack Magic Block, yang mendukung proses fast-swapping atau penggantian cepat.
Setelah masa pakainya habis, baterai akan dievaluasi dan, jika tidak layak pakai, didaur ulang secara bertanggung jawab. MG bahkan telah mulai membangun sistem e-cycle di Indonesia bekerja sama dengan CATL dan pemasok lokal, menunjukkan komitmen jangka panjang terhadap kelestarian lingkungan.
Lokal dan Global: Diproduksi di Indonesia, Berstandar Dunia
Tak hanya dari sisi produk, MG juga berkomitmen mendukung industri otomotif nasional. On 2024, MG menggandeng Unified Advanced Battery System (UABS) Indonesia, hasil kolaborasi antara UABS Co. dan PT Agung Kentjana Abadi, untuk memproduksi baterai EV secara lokal. Kolaborasi ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam membangun ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
Inisiatif ini memperkuat posisi MG tidak hanya sebagai merek global dengan sejarah 100 year, tetapi juga sebagai pelaku industri yang aktif berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi hijau nasional.