Tesla resmi memperkenalkan layanan robotaxi pada akhir pekan lalu dengan jumlah kendaraan terbatas dan diawasi secara ketat oleh manusia, baik dari dalam kendaraan maupun dari jarak jauh. Meski pendekatan ini terkesan hati-hati, peluncuran perdana tidak berlangsung mulus.
Dalam sebuah video yang diunggah oleh Rob Maurer, terlihat perjalanan robotaxi sebagian besar berjalan baik. Kendaraan mampu menangani tikungan dan pergantian jalur secara mulus. Namun, sekitar tujuh menit setelah mulai berjalan, mobil sempat kehilangan kendali kemudi dan berpindah ke jalur yang salah.
Insiden tersebut menunjukkan Tesla sempat melanggar garis kuning ganda, yang secara hukum tidak boleh dilintasi. Terdengar suara klakson dari pengendara lain saat kendaraan kembali ke jalur yang benar. Belum diketahui apakah koreksi dilakukan secara otomatis atau dibantu operator jarak jauh, karena pengawas di dalam mobil tidak terlihat bertindak.
Selain berpindah jalur, robotaxi Tesla juga dilaporkan beberapa kali melaju melebihi batas kecepatan. Meski bisa jadi disebabkan oleh situasi lalu lintas, hal ini tetap menjadi perhatian dalam pengujian kendaraan tanpa pengemudi.
Jika dibandingkan dengan pesaingnya, Waymo—yang juga beroperasi di Austin—terlihat lebih stabil dan disiplin terhadap aturan lalu lintas, termasuk batas kecepatan. Ini menunjukkan adanya kesenjangan kualitas dalam pengoperasian teknologi otonom antara dua perusahaan tersebut.
Sistem Full Self-Driving (FSD) Tesla memang sudah menjadi sorotan jauh sebelum peluncuran robotaxi. Salah satu kritik paling tajam datang dari The Dawn Project, yang memperlihatkan Tesla menabrak manekin anak-anak dalam uji coba independen sebanyak delapan kali berturut-turut.
Masalah keselamatan semakin mendapat perhatian karena National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) saat ini sedang menyelidiki FSD Tesla akibat keterlibatannya dalam empat kecelakaan berbeda. Hal ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan publik dan regulator.
Meskipun peluncuran robotaxi merupakan tonggak penting dalam perjalanan mobil otonom, berbagai insiden dan laporan negatif menunjukkan bahwa teknologi ini masih jauh dari sempurna. Tesla perlu membuktikan bahwa inovasinya bisa diandalkan sebelum digunakan secara luas oleh masyarakat.