Industri otomotif tengah mengalami transformasi besar seiring meningkatnya penggunaan kendaraan listrik, sistem ADAS, dan infotainment berbasis AI. Tantangan utama yang dihadapi produsen mobil mencakup keterbatasan ruang, efisiensi daya, dan biaya produksi. Dengan jumlah sensor dan prosesor yang terus bertambah, kebutuhan akan teknologi tertanam yang adaptif dan multifungsi menjadi semakin mendesak. Solusi tersebut harus mampu menangani data dalam jumlah besar, beroperasi dengan latensi rendah dan konsumsi daya minim, serta tetap memenuhi standar keselamatan dan regulasi otomotif.
Kendaraan yang terhubung saat ini bisa diklasifikasikan menjadi tiga subkategori: Automated Driving, 高度なドライバー支援システム (アダス), dan In-Vehicle Experience (IVX). Tingkatan otomatisasi mengemudi dibagi dari Level 0 (kendali penuh oleh pengemudi) hingga Level 5 (sepenuhnya otonom). Perbedaan mendasar terjadi di antara Level 2 dan Level 3, di mana pada L3, sistem bertanggung jawab penuh saat aktif — berbeda dengan L2 yang masih bergantung pada pengemudi untuk keselamatan.
Fitur Automated Driving pada L3 ke atas saat ini banyak diterapkan di kendaraan komersial seperti robotaxi dan robotruck. Robotruck, khususnya, menawarkan solusi potensial bagi sektor logistik yang terdampak kekurangan sopir. Di Amerika Serikat, legalisasi pengemudian L4 di jalur lintas negara mulai digodok. Sistem semacam ini memerlukan platform komputasi tinggi yang efisien dan andal.
Inovasi teknologi berkembang pesat pada kendaraan L2++, yang menyematkan fitur mengemudi otomatis canggih namun tetap memerlukan perhatian penuh dari pengemudi. Sistem ADAS dalam kendaraan ini mencakup berbagai teknologi keselamatan seperti Blind Spot Detection, 適応クルーズコントロール, dan Lane Keep Assist. Sistem pemantauan pengemudi dan kamera dalam kabin membantu menjaga konsentrasi pengemudi serta memberikan peringatan terhadap potensi bahaya.
Subkategori ketiga, IVX, atau In-Vehicle Experience, fokus pada kenyamanan dan hiburan penumpang. Konektivitas yang lebih canggih memungkinkan pengemudi dan penumpang menikmati navigasi real-time, hiburan streaming, hingga audio personal. Kehadiran kendaraan listrik mendorong kebutuhan kokpit digital yang lebih interaktif untuk mengisi waktu saat proses pengisian daya.
Keselamatan adalah prioritas utama dalam sistem otomatis dan ADAS. Proses pengumpulan dan pengolahan data sensor (DAPD) menuntut sistem yang cepat dan andal agar dapat mengambil keputusan yang akurat dalam waktu nyata. Standar industri seperti AEC-Q100 dan ISO26262 diberlakukan untuk memastikan sistem memenuhi kualitas dan keselamatan yang ketat, dengan sertifikasi ASIL sebagai indikator tingkat risiko bahaya.
Komputasi adaptif menjadi fondasi penting untuk sistem otomotif modern. Dengan kemampuan pemrograman ulang dan pemrosesan paralel, perangkat berbasis programmable logic (PL) seperti Adaptive SoC dari AMD dapat menjalankan banyak tugas dengan efisien dan memenuhi berbagai kebutuhan sistem L2 hingga L4. Sertifikasi seperti ISO26262 ASIL-D memastikan bahwa perangkat ini aman dan siap digunakan di lingkungan otomotif yang kompleks.
Melangkah ke masa depan, teknologi seperti AI dan komputasi heterogen akan semakin krusial untuk mendukung kendaraan otonom. Permintaan untuk daya pemrosesan tinggi akan terus meningkat, mendorong penggunaan arsitektur komputasi yang lebih terpusat dan efisien. Adaptive SoC seperti AMD Versal AI Edge Gen 2 menjadi solusi utama untuk mengintegrasikan semua fungsi penting dalam satu chip, menjaga efisiensi daya, ruang, dan keselamatan — sekaligus mempersiapkan kendaraan menuju era otomatisasi penuh.