ジャカルタ, Otodiva – Industri otomotif di Indonesia kini memasuki babak baru. Jika sebelumnya pasar SUV didominasi merek-merek asal Jepang, kini giliran pabrikan Tiongkok yang mulai mencuri perhatian. Salah satunya adalah Chery, yang kembali membuat gebrakan lewat kehadiran model terbarunya: Chery Tiggo 8 CSH, sebuah SUV plug-in hybrid yang mengedepankan kemewahan, efisiensi, dan teknologi tinggi.
Chery Tiggo 8 CSH tidak hanya menargetkan pasar otomotif secara umum, tetapi secara spesifik menyasar konsumen yang ingin naik kelas. Dengan kombinasi desain modern, タフなパフォーマンス, serta fitur canggih di kelasnya, mobil ini menjadi salah satu kandidat serius bagi mereka yang mencari SUV premium dengan harga lebih kompetitif.
Namun di tengah banyaknya klaim keunggulan, muncul juga pertanyaan soal durabilitas, layanan purna jual, dan persepsi pasar terhadap mobil China yang masih belum sepenuhnya pulih dari stigma masa lalu. Mampukah Chery menjawab keraguan tersebut?
また読んでください: Mitsubishi Catat 4.110 SPK di GIIAS 2025, Destinator Jadi Bintang Utama
Performa Irit dan Bertenaga, Jangkauan Hingga 1300 Km

Salah satu nilai jual utama Chery Tiggo 8 CSH adalah dapur pacunya. Mengandalkan mesin 1.5L turbo yang dikombinasikan dengan motor listrik, SUV ini menghasilkan tenaga gabungan sebesar 346 PS dan torsi 525 nm. Jangkauan tempuhnya pun mengesankan: それまで 1300 km dalam sekali pengisian bensin dan baterai penuh.
Dari hasil pengujian internal, konsumsi bahan bakarnya diklaim mencapai 76 km/liter dalam kondisi optimal—angka yang tentu mencolok dibanding rata-rata SUV konvensional. Dalam mode hybrid biasa (tanpa baterai penuh), konsumsi tetap hemat di kisaran 19 km/liter. それに加えて, sistem fast charging disematkan di sisi kanan bodi, memberikan fleksibilitas pengisian yang cepat untuk mode listrik.
Namun yang patut dicermati, Chery Tiggo 8 CSH memiliki efisiensi tinggi ini belum diuji oleh lembaga independen atau otoritas pengujian lokal. それに加えて, performa kendaraan dalam jangka panjang dan kehandalan sistem hybrid-nya akan sangat ditentukan oleh ekosistem layanan dan edukasi pengguna—dua aspek yang selama ini masih menjadi tantangan bagi produsen asal China di Indonesia.
Desain dan Interior Premium, Tapi Siapkah Infrastruktur dan Reputasi?

Secara tampilan, Chery Tiggo 8 CSH memang tidak tanggung-tanggung dalam memancarkan aura SUV mewah. Mulai dari lampu depan double projector, grille berlian dengan logo menyala, hingga pelek 19 inci berbalut ban Continental—semuanya dirancang untuk memberikan kesan prestisius. Warna eksklusif hijau J6 dan bumper belakang bergaya sporty mempertegas kesan modern dan agresif.
Di dalam kabin Chery Tiggo 8 CSH, kenyamanan jadi fokus utama. Material jok Alcantara, kursi pijat dengan pemanas dan pendingin, head unit 15 インシ, hingga ambient lighting dan sunroof panoramik jadi bukti bahwa mobil ini tidak ingin setengah-setengah dalam bersaing di kelas atas. Fitur keselamatan aktif ADAS dengan 14 teknologi, termasuk adaptive cruise control dan lane keeping assist, turut melengkapi daftar panjang teknologi yang ditawarkan.
Namun sebagus apa pun spesifikasinya di atas kertas, konsumen Indonesia tetap menaruh perhatian besar pada dua hal: kepercayaan terhadap merek dan jaringan layanan purna jual. Meski Chery kini memiliki dealer resmi dan jaringan servis yang bertumbuh, cakupannya masih jauh dibandingkan merek Jepang yang sudah puluhan tahun beroperasi di Tanah Air.
Chery perlu membuktikan bahwa kendaraan yang mereka hadirkan bukan hanya unggul saat baru dibeli, tapi juga tahan banting dalam penggunaan harian dan mudah dalam hal perawatan. Aspek residual value atau nilai jual kembali juga masih menjadi pekerjaan rumah bagi brand ini di mata calon konsumen.
Secara keseluruhan, Chery Tiggo 8 CSH memang layak dilirik bagi mereka yang ingin beralih ke mobil hybrid premium tanpa harus menebus harga selangit. Dengan fitur lengkap, tampilan modern, dan efisiensi bahan bakar impresif, SUV ini menjadi alternatif menarik di tengah dominasi merek Jepang.
しかし, agar bisa benar-benar bersaing, Chery harus lebih dari sekadar menawarkan produk bagus. Mereka perlu membangun kepercayaan lewat aftersales yang kuat, edukasi konsumen, serta konsistensi kualitas dalam jangka panjang.
Pasar Indonesia memang terbuka, tapi juga selektif. Apakah Tiggo 8 CSH bisa jadi titik balik bagi mobil China untuk masuk ke segmen premium secara masif? Waktu yang akan menjawab.