ジャカルタ, Otodiva—Dinamika industri otomotif yang makin berat membuat PT Astra International Tbk (Astra Group) harus memutar strategi. Dalam laporan kinerja semester I-2025, Astra Group menunjukkan bahwa meski pasar otomotif mengalami tekanan, perusahaan tetap berusaha menjaga pertumbuhan lewat diversifikasi bisnis ke sektor-sektor potensial, seperti kesehatan, energi terbarukan, infrastruktur, hingga teknologi digital.

Pasar mobil roda empat nasional turun 9% menjadi 375 ribu unit. Pangsa pasar Astra pun terkoreksi dari 57% menjadi 54%. Segmen yang paling terpukul adalah mobil kelas bawah. Untuk menjaga dominasi, Astra menyiapkan peluncuran model baru, paket promosi, dan layanan purnajual yang lebih kompetitif.
Di sisi roda dua, pasar turun tipis 2% menjadi 3,1 百万単位. しかし, Astra Honda Motor tetap mempertahankan pangsa pasar stabil di level 77%. Meski volume penjualan menurun, kinerja masih tertopang penjualan model kelas atas serta ekspor.
Menurut Tira Ardianti, Head of Investor Relations PT Astra International Tbk, penurunan pasar otomotif tidak bisa dihindari, namun Astra tetap berupaya mempertahankan posisi. “Kami menyadari tantangan di sektor otomotif cukup besar, terutama pada segmen entry level. そのため, Astra fokus pada strategi produk yang lebih inovatif, efisiensi operasional, dan memperkuat layanan purnajual,「彼は説明した.
Unit United Tractors menghadapi tekanan cukup berat. Laba bersih turun 15% menjadi Rp5 triliun. Penurunan ini disebabkan kinerja lemah pada jasa pertambangan dan harga batu bara yang melemah. それにもかかわらず, segmen penjualan alat berat dan emas mampu memberikan bantalan.
Mesin Bisnis Baru Pertumbuhan Bisnis Astra
Bisnis komponen lewat Astra Otoparts menunjukkan peningkatan. Laba bersih tumbuh 11% menjadi Rp751 miliar, didukung kontribusi positif dari seluruh lini.
Di sektor mobilitas, Serasi Autoraya (SERA) berhasil menjaga kinerja lewat penjualan kendaraan sewa eks-rental dan peningkatan bisnis logistik.

Salah satu mesin pertumbuhan baru Astra muncul dari sektor teknologi digital melalui OLXmobbi. Platform jual beli mobil bekas ini mencatat lonjakan penjualan 26% menjadi 15 ribu unit sepanjang semester I-2025. Pertumbuhan ini menandai pergeseran perilaku konsumen yang semakin nyaman bertransaksi secara online.
Tidak hanya transaksi, OLXmobbi juga mengembangkan layanan ekosistem digital, mulai dari inspeksi kendaraan, pembiayaan, hingga integrasi logistik. Inovasi ini memperkuat posisi Astra sebagai pemain penting dalam transformasi digital industri otomotif.
Mariam Sanad, Senior Analyst Corporate Investor Astra, menegaskan bahwa digitalisasi lewat OLXmobbi adalah bagian dari strategi jangka panjang. “Kami melihat OLXmobbi bukan sekadar platform jual beli, tetapi cikal bakal ekosistem digital yang dapat menopang bisnis otomotif Astra di masa depan. Pertumbuhan yang konsisten membuktikan bahwa strategi ini tepat untuk menjawab kebutuhan generasi konsumen baru,「彼は言った.
Divisi jasa keuangan Astra memberikan kontribusi signifikan. Laba bersih meningkat 6% menjadi Rp4,4 triliun. Pendorongnya adalah pembiayaan konsumen yang lebih besar, pertumbuhan pembiayaan multiguna, serta stabilnya kualitas aset.
Unit Bisnis Astra Agro Lestari masih menjadibackbone grup bisnis ini dengan mencatat kinerja gemilang. Laba bersih naik 40% menjadi Rp5,9 miliar berkat kenaikan harga dan volume penjualan CPO.
Bisnis infrastruktur Astra yang mengelola delapan ruas jalan tol sepanjang 396 km mencatat kenaikan laba bersih 38% menjadi Rp636 miliar. Pendorongnya adalah volume lalu lintas yang meningkat dan kenaikan tarif.
Sektor Kesehatan, Energi Terbarukan dan Logistik: Arah Bisnis Masa Depan
Astra Group semakin serius menggarap bisnis kesehatan. Investasi telah dilakukan di Halodoc (31%), Hermina (21%), hingga akuisisi mayoritas saham Heartology Cardiovascular Hospital pada akhir 2024. Dengan nilai total investasi mencapai Rp8,6 triliun, Astra berharap sektor ini bisa menjadi mesin pertumbuhan baru.
Mariam menambahkan, “Kami melihat sektor kesehatan memiliki prospek pertumbuhan jangka panjang yang kuat. Dengan investasi di Halodoc, Rumah Sakit Hermina, hingga Heartology Cardiovascular Hospital membangun fondasi yang kokoh di sektor dengan kebutuhan yang terus meningkat di Indonesia.”
Selain kesehatan, Astra juga memperluas portofolio di energi terbarukan. United Tractors menambah kepemilikan di Supreme Energy hingga 40,4%, yang mengelola proyek geotermal. Di sektor logistik, Astra tengah menyiapkan ekspansi lewat akuisisi aset gudang industri untuk memperkuat ekosistem bisnisnya.
Sepanjang Januari–Juni 2025, Astra Group mencatat pendapatan Rp162,9 triliun, naik 2% dibanding periode sama tahun lalu. しかし, laba bersih konsolidasi turun tipis 2% menjadi Rp15,5 triliun.
Penurunan laba terutama disebabkan lemahnya bisnis pertambangan dan otomotif. それでも, sektor jasa keuangan, agribisnis, infrastruktur, dan teknologi digital mampu menahan tekanan.
Dengan tujuh pilar bisnis inti dan langkah diversifikasi yang agresif, Astra berupaya menjaga daya saing. Portofolio yang terdiversifikasi—mulai dari otomotif, keuangan, alat berat, agribisnis, infrastruktur, TI, properti, 健康, hingga teknologi digital—membuat Astra tetap resilien di tengah tantangan.
パラディバ, dari strategi ini terlihat jelas bahwa Astra Group tidak hanya mengandalkan bisnis otomotif sebagai tulang punggung, tetapi juga menyiapkan fondasi baru di sektor kesehatan, energi hijau, hingga digitalisasi lewat OLXmobbi dan Halodoc. Arah ini menjadi kunci untuk menjaga pertumbuhan jangka panjang, sekaligus menjawab tantangan industri otomotif yang semakin berat.