关闭菜单
Otodiva
  • 家
  • 消息
  • 车轮 4
  • 车轮 2
  • 尖端
  • 语言
    • 英语
    • 印度尼西亚
    • 中国人
    • 日本
翻译

设置为默认语言
 编辑翻译
Facebook x (叽叽喳喳) Instagram
  • 我们的家人:
  • Gadgetdiva
  • Traveldiva
  • Gizolagy
星期五, 1 August 2025 3:44 下午
Facebook x (叽叽喳喳) Instagram Pinterest YouTube
Otodiva
  • 家
  • 消息

    Suzuki e-Vitara Tampil Perdana di GIIAS 2025, Siap Jual Tahun Depan?

    August 1, 2025

    5 Rekomendasi Mobil Hybrid di GIIAS 2025, Solusi Ramah Lingkungan yang Makin Menggoda

    七月 31, 2025

    Ferrari Diam-Diam Amati Xiaomi SU7, Siap Luncurkan Mobil Listrik Pertamanya 2026?

    七月 31, 2025

    OLXmobbi Tawarkan Cashback dan Kampanye Menarik di GIIAS 2025

    七月 30, 2025

    Perempuan Dinamis Wajib Melek Asuransi dan Otomotif

    七月 30, 2025
  • 车轮 4
  • 车轮 2
  • 尖端
  • 语言
    • 英语
    • 印度尼西亚
    • 中国人
    • 日本
Otodiva
你在:家»消息»Cukai Karbon: Solusi Adil untuk Meningkatkan Pendapatan Negara Lebih dari PPN 12%
消息

Cukai Karbon: Solusi Adil untuk Meningkatkan Pendapatan Negara Lebih dari PPN 12%

firda经过 firdaDecember 30, 2024更新:December 30, 2024暂无评论3 分钟阅读
Facebook 叽叽喳喳 Pinterest LinkedIn tumblr 电子邮件
Jakarta
分享
Facebook 叽叽喳喳 LinkedIn Pinterest 电子邮件

Pemerintah tengah bersiap untuk meningkatkan pendapatan negara melalui kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% 在 2025. Kebijakan ini diprediksi berdampak signifikan pada sektor otomotif, yang otomatis akan menaikkan harga jual kendaraan bermotor baru. 然而, para pakar mengusulkan alternatif yang lebih menjanjikan: penerapan cukai karbon pada kendaraan bermotor.

Ahmad Safrudin, Direktur Eksekutif Komite Penghapusan Bensin Bertimbel (KPBB), menyatakan bahwa cukai karbon dapat menjadi solusi adil untuk meningkatkan pendapatan negara sekaligus mendorong pengurangan emisi karbon. Dalam sebuah diskusi bertajuk “Opsi Lain PPN12%: Cukai Karbon Kendaraan Catatan Mitigasi Emisi Kendaraan Tahun 2024” di Jakarta, Safrudin menjelaskan bahwa cukai karbon dapat membuka ruang fiskal baru tanpa membebani semua pihak secara merata.

目录

切换
  • Apa Itu Cukai Karbon?
  • Bagaimana Cukai Karbon Diterapkan?
  • Manfaat Ekonomi dan Lingkungan
  • Mengapa Cukai Karbon Lebih Menjanjikan?

Apa Itu Cukai Karbon?

Cukai karbon adalah pajak tambahan yang dikenakan berdasarkan tingkat emisi karbon dari kendaraan bermotor. Dengan skema ini, pemerintah dapat menerapkan dua pendekatan: tax feebate 和 tax rebate.

  • Tax Feebate: Pajak tambahan untuk kendaraan yang memiliki emisi karbon di atas standar.
  • Tax Rebate: Insentif bagi kendaraan yang emisi karbonnya lebih rendah dari standar yang ditetapkan.

Safrudin mengusulkan standar emisi karbon sebagai acuan cukai. Misalnya, kendaraan roda empat seperti sedan dan MPV diharapkan memenuhi standar maksimal 118 g/km pada 2025. Untuk sepeda motor, batasnya diusulkan 85 g/km, sedangkan kendaraan berat seperti bus dan truk hingga 1.500 g/km.

Bagaimana Cukai Karbon Diterapkan?

Kendaraan dengan emisi karbon yang melebihi standar akan dikenakan pajak tambahan per gram kelebihannya. Sebagai ilustrasi:

  • Sebuah kendaraan MPV rata-rata menghasilkan emisi karbon 200 g/km, melampaui standar 118 g/km sebesar 82 g. Jika setiap gram kelebihan dikenai cukai Rp 2,25 juta, maka total cukai yang harus dibayar mencapai Rp 180 juta. Hal ini akan menaikkan harga kendaraan tersebut secara signifikan di pasaran.

Sebaliknya, kendaraan dengan emisi karbon di bawah standar akan menerima insentif yang dapat mengurangi harga jualnya. Misalnya, mobil listrik dengan emisi karbon 60 g/km berhak atas pengurangan harga hingga Rp 135 juta, menjadikannya lebih terjangkau dibanding kendaraan berbahan bakar fosil.

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan

Penerapan cukai karbon tidak hanya menghasilkan pendapatan negara yang signifikan, tetapi juga mendorong masyarakat untuk beralih ke kendaraan rendah emisi. Menurut perhitungan Safrudin, pemerintah berpotensi meraih Rp 92 triliun per tahun dari cukai karbon, jauh lebih besar dibandingkan kenaikan PPN 12% yang hanya menghasilkan tambahan Rp 67 triliun.

“Cukai karbon memberikan dampak ganda. Selain meningkatkan pendapatan negara, kebijakan ini juga memotivasi produsen kendaraan untuk mengembangkan teknologi yang lebih ramah lingkungan,” ujar Safrudin.

Meski kendaraan dengan emisi karbon tinggi tetap diperbolehkan untuk dijual, penerapan cukai ini akan membuatnya jauh lebih mahal. Sebaliknya, kendaraan rendah karbon akan menjadi lebih terjangkau, memberikan insentif bagi konsumen untuk memilih opsi yang lebih ramah lingkungan.

Dengan potensi keuntungan fiskal dan dampak positif terhadap lingkungan, Safrudin mendesak pemerintah untuk mempertimbangkan penerapan cukai karbon sebagai opsi utama. Ia menekankan pentingnya kebijakan ini untuk memberikan kontribusi nyata terhadap mitigasi perubahan iklim sekaligus mengoptimalkan pendapatan negara.

Mengapa Cukai Karbon Lebih Menjanjikan?

Jika dibandingkan dengan kenaikan PPN, cukai karbon menawarkan solusi yang lebih berkeadilan. Beban pajak tidak dikenakan secara merata, melainkan berdasarkan tingkat emisi karbon yang dihasilkan. Dengan demikian, masyarakat yang memilih kendaraan rendah emisi justru akan mendapatkan keuntungan finansial.

Safrudin berharap, melalui kebijakan ini, Indonesia dapat menunjukkan komitmen serius dalam menurunkan emisi karbon dan memenuhi target iklim global. “Mengapa tidak memilih solusi yang lebih menguntungkan dan ramah lingkungan seperti cukai karbon?” pungkasnya.

Dengan implementasi cukai karbon, pemerintah tidak hanya membuka peluang pendapatan yang lebih besar, tetapi juga menciptakan pasar kendaraan yang lebih adil dan berkelanjutan. Kebijakan ini dapat menjadi langkah maju dalam mewujudkan transportasi ramah lingkungan di Indonesia.

cukai karbon emisi karbon 标题 Kendaraan Listrik kendaraan rendah emisi pajak karbon Pajak Kendaraan pendapatan negara PPN 12%
分享. Facebook 叽叽喳喳 Pinterest LinkedIn tumblr 电子邮件
上一篇文章Tesla Pilih Chip Samsung untuk Dorong Performa Komputer Super Dojo
下一篇文章 Harga Wuling Bingo di Vietnam Lebih Murah hingga Rp 70 Jutaan, Apa Penyebabnya?
firda

有关的 帖子

Suzuki e-Vitara Tampil Perdana di GIIAS 2025, Siap Jual Tahun Depan?

August 1, 2025

Kenapa Mobil F1 Bisa Sangat Kencang Meski Hanya 1600cc? Begini Penjelasannya

七月 31, 2025

5 Rekomendasi Mobil Hybrid di GIIAS 2025, Solusi Ramah Lingkungan yang Makin Menggoda

七月 31, 2025
留下答复 取消回复

翻译
选择语言
  • English English/en/10191-cukai-karbon-solusi-adil-untuk-meningkatkan-pendapatan-negara/
  • Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia/10191-cukai-karbon-solusi-adil-untuk-meningkatkan-pendapatan-negara/
  • 中文(简体) 中文(简体)/zh/10191-cukai-karbon-solusi-adil-untuk-meningkatkan-pendapatan-negara/
  • 日本語 日本語/ja/10191-cukai-karbon-solusi-adil-untuk-meningkatkan-pendapatan-negara/
设置为默认语言
 编辑翻译
最新更新
  • Suzuki e-Vitara Tampil Perdana di GIIAS 2025, Siap Jual Tahun Depan? August 1, 2025
  • Kenapa Mobil F1 Bisa Sangat Kencang Meski Hanya 1600cc? Begini Penjelasannya 七月 31, 2025
  • 5 Rekomendasi Mobil Hybrid di GIIAS 2025, Solusi Ramah Lingkungan yang Makin Menggoda 七月 31, 2025
  • Ferrari Diam-Diam Amati Xiaomi SU7, Siap Luncurkan Mobil Listrik Pertamanya 2026? 七月 31, 2025
  • OLXmobbi Tawarkan Cashback dan Kampanye Menarik di GIIAS 2025 七月 30, 2025
  • Perempuan Dinamis Wajib Melek Asuransi dan Otomotif 七月 30, 2025
  • 5 Rekomendasi Mobil Bekas di Bawah Rp300 Juta yang Layak Jadi Mobil Pertama 七月 30, 2025
  • Bos Toyota Pertimbangkan Jual Mobil Buatan AS ke Pasar Jepang 七月 30, 2025
  • Denza D9 Bekas Bermunculan, Harga Kurang dari Rp900 Juta untuk MPV Premium 七月 30, 2025
  • Komunitas Mobil Tiongkok Mulai Bermunculan, 销售能力快速增加的证明? 七月 30, 2025
RSS Gadgetdiva
  • Liburan Tetap Asyik & Terhubung Berkat Indosat dan Galaxy S25 Edge
  • OpenAI Buka Pusat Data AI di Norwegia, Pertama di Eropa
  • Gandeng 5 Kementerian, Komdigi Implementasi PP Tunas
  • Skechers Bikin Sepatu Anak dengan Kompartemen untuk AirTag
  • OPPO Jadi Partner Smartphone BRI Super League 2 Musim
© 2025 Otodiva, 女士自动爱好者的在线媒体. 供电 PT CIPTA创意内容.
  • 家
  • 关于Autodiva
  • 编辑团队
  • 网络媒体指南

在上面键入并按 进入 搜索. 按 Esc键 取消.

启用广告阻滞剂?
启用广告阻滞剂?
通过向访问者展示在线广告,我们的网站成为可能. 请通过禁用您的广告阻滞剂来支持我们.