雅加达, Otodiva – Tren kendaraan penumpang terus bergerak dinamis. Di tengah dominasi SUV dan crossover di pasar global, segmen wagon yang dulu dianggap ketinggalan zaman kini mulai kembali mendapatkan tempat. Beberapa pabrikan mulai menghadirkan kembali model station wagon dengan pendekatan yang lebih modern, baik dari sisi desain maupun teknologi. Salah satunya adalah Mercedes-Benz.
Lewat divisi performanya, AMG, Mercedes tengah mempersiapkan versi terbaru dari CLA Shooting Brake dalam format mobil listrik berperforma tinggi. Meskipun belum diumumkan secara resmi, sejumlah foto pengujian di Eropa menunjukkan bahwa prototipe CLA AMG EQ ini sudah masuk tahap lanjutan pengembangan. 有趣的, bukan hanya tampilan yang agresif, performanya pun digadang-gadang siap menantang standar baru.
Mobil ini diperkirakan akan membawa tenaga mencapai 550 horsepower dengan konfigurasi motor ganda di depan dan belakang. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan rival kompak seperti BMW M2 CS atau Audi RS 3. 然而, Mercedes masih menahan diri untuk mengonfirmasi spesifikasi teknis secara publik, sembari terus menguji kemampuannya di sirkuit legendaris Nürburgring.
也阅读: 通过BYD计划来识别技术, 舒适性和性能是优先事项
Indikasi Performa Lewat Tes Sirkuit, Ban Aus, dan Spoiler Aktif

Foto-foto yang beredar ini menunjukkan kondisi yang menarik: ban mobil tampak aus, padahal menurut sumber pengujian, mobil hanya melahap beberapa lap cepat di Nürburgring. Sidewall ban juga menunjukkan tanda-tanda tekanan berat, yang mengindikasikan dua hal—kemungkinan bobot kendaraan yang cukup besar, atau sistem kontrol traksi yang masih belum optimal dalam mengatur tenaga di kondisi traksi rendah.


Hal ini bisa dipahami, mengingat CLA AMG EQ dikembangkan sebagai mobil listrik yang umumnya memiliki bobot lebih tinggi karena paket baterai. 除此之外, prototipe ini menggunakan spoiler belakang adaptif yang terpasang di atas pintu bagasi. Fitur ini diprediksi dapat dioperasikan manual, memungkinkan pemilik “pamer” saat mobil diparkir mirip dengan pendekatan yang dilakukan Porsche pada beberapa modelnya.
Roda depan dan belakang terlihat berbeda, sesuatu yang umum pada prototipe. Namun desain velg depan terlihat khas kendaraan listrik AMG, dengan profil tepi datar yang lebih aerodinamis. Kombinasi ini mempertegas bahwa Mercedes-AMG memang menyasar penggabungan antara estetika futuristik dan performa khas AMG.
Jangkauan Jauh, Fitur Drifting, dan Pasar yang Ditarget

Meskipun mobil ini berfokus pada performa, jangkauan listriknya diperkirakan bisa menembus 430 mil (大约 690 公里) dalam sekali pengisian daya. Ini bisa dicapai dengan mematikan motor depan saat kecepatan jelajah, sebuah strategi efisiensi yang kini mulai diterapkan di banyak mobil listrik AWD. Tapi, bagi pemilik AMG, efisiensi mungkin bukan daya tarik utama—fitur seperti mode drift justru lebih dinantikan.
Dugaan soal kemampuan drifting bukan tanpa dasar. Model AMG sebelumnya seperti CLA 45 dan A 45 sudah dikenal dengan fitur yang memungkinkan pengemudi bermain-main dengan kendali traksi. Jika fitur tersebut kembali hadir di CLA AMG EQ, maka ini bisa menjadi satu dari sedikit EV yang tetap menawarkan pengalaman berkendara yang visceral di tengah tren elektrifikasi.
Namun belum jelas apakah versi Shooting Brake dari CLA AMG EQ ini akan dijual secara global, termasuk di pasar Amerika Serikat. Pasalnya, varian non-AMG CLA Shooting Brake telah lebih dulu diperkenalkan di Eropa setelah peluncuran versi sedannya pada Maret lalu. Amerika dikenal kurang akrab dengan bentuk wagon, sehingga versi performa ini mungkin hanya tersedia di pasar tertentu seperti Eropa dan Jepang.
Kembalinya wagon dalam format listrik performa tinggi menandai arah baru dalam dunia otomotif. Mercedes-AMG CLA Shooting Brake bukan hanya soal nostalgia desain, tapi juga eksperimen serius terhadap apa yang bisa dicapai oleh EV sport di segmen compact premium.
Namun pertanyaan tetap terbuka: apakah wagon, meski disokong performa gahar dan teknologi canggih, benar-benar akan diterima kembali oleh konsumen luas di tengah dominasi SUV? Mercedes tampaknya siap mengambil risiko, dan jika berhasil, bisa jadi kita akan melihat kebangkitan segmen yang selama ini dianggap mati suri.