雅加达, Otodiva – Mitsubishi Motors resmi memastikan akan membangkitkan kembali SUV legendaris mereka, Pajero, pada akhir 2026. Model yang pernah dijuluki “King of the Desert” ini sebelumnya sudah tidak dijual di Jepang sejak 2019, dan bahkan sempat dianggap tidak akan kembali lagi. Kabar kembalinya Pajero tentu menjadi sorotan, terutama di tengah persaingan SUV global yang semakin ketat.
Mistubishi memperkenalkan mobil ini pertama kali meluncur pada 1982, lalu sukses mendulang popularitas berkat performa tangguh dan reputasinya di ajang reli Dakar. 然而, penjualan yang kian menurun, ditambah kondisi keuangan Mitsubishi yang tidak stabil, membuat produksi dihentikan. 它, dengan strategi baru, perusahaan mencoba menghidupkan kembali ikon lamanya sekaligus memperkuat lini SUV mereka.
Meski detail resmi masih minim, laporan dari berbagai sumber menyebutkan Pajero generasi terbaru akan tetap mempertahankan karakter SUV tangguh. Spy shot yang beredar beberapa bulan lalu memperlihatkan siluet mobil berukuran besar dengan balutan kamuflase, yang diyakini kuat sebagai Pajero baru. Banyak pihak melihat langkah ini sebagai usaha Mitsubishi untuk mengembalikan identitasnya di segmen SUV besar.
也阅读: 丰田通过GR Heritage Parts打开4A-GE的标志性引擎
Mitsubishi Mainkan Kartu Andalan SUV
Keputusan menghidupkan kembali Pajero tidak datang tanpa alasan. Selama beberapa tahun terakhir, Mitsubishi menaruh fokus besar pada kendaraan SUV dan off-road, terlihat dari kebangkitan divisi Ralliart hingga keikutsertaan di Asia Cross Country Rally (AXCR). Strategi ini dianggap sebagai sinyal bahwa perusahaan ingin memperkuat kembali citra tangguhnya.
除此之外, Mitsubishi disebut akan menggunakan basis produksi di Thailand sebelum diekspor ke Jepang. Langkah ini dinilai lebih efisien secara biaya dan memungkinkan perusahaan menjaga harga jual tetap kompetitif. Nama besar Pajero sendiri diyakini masih memiliki daya tarik, terutama di kalangan penggemar setia maupun konsumen baru yang mencari SUV berkarakter.
Meski demikian, jalan untuk kembali tidak sepenuhnya mulus. Industri otomotif global saat ini menghadapi tantangan berat, mulai dari tingginya tarif impor di Amerika Serikat hingga persaingan sengit di kelas SUV premium. Pajero harus berhadapan dengan rival lama sekaligus pemain baru yang sudah lebih dulu menguasai pasar.
Tantangan dan Harapan di Era Baru
Kembalinya mobil ini menimbulkan ekspektasi sekaligus pertanyaan. Di satu sisi, mobil ini punya sejarah panjang dan reputasi tangguh yang membuatnya masih relevan di mata konsumen. DNA off-road yang menjadi ciri khasnya diprediksi tetap dipertahankan, meski dikemas dalam desain modern dengan teknologi terbaru.
然而, tidak bisa diabaikan bahwa konsumen saat ini juga semakin peduli pada faktor efisiensi dan keberlanjutan. Tren elektrifikasi kian mendominasi, sementara Mitsubishi sendiri belum memberi sinyal jelas apakah Pajero baru akan hadir dalam versi hybrid atau listrik. Jika hanya mengandalkan mesin konvensional, Pajero berpotensi kehilangan daya saing di masa depan.
Rencananya, debut global Pajero generasi terbaru akan berlangsung di Jepang pada Desember 2026, sebelum diluncurkan ke pasar internasional. Bagi Mitsubishi, ini bukan sekadar menghadirkan kembali sebuah produk, tetapi juga upaya untuk membangkitkan salah satu ikon terpenting dalam sejarah mereka. Keberhasilan atau kegagalan Pajero akan sangat menentukan posisi Mitsubishi di lanskap SUV global.
Dengan mengumumkan kebangkitan Pajero, Mitsubishi mengambil langkah berani di tengah industri otomotif yang penuh tantangan. SUV legendaris ini diharapkan mampu mengulang kesuksesan masa lalu, tetapi juga harus beradaptasi dengan kebutuhan konsumen modern. Jika strategi harga, 技术, dan distribusi bisa dieksekusi dengan tepat, Pajero berpotensi kembali menjadi simbol ketangguhan Mitsubishi di kancah internasional.
然而, bila gagal membaca arah pasar, comeback ini bisa saja hanya menjadi nostalgia singkat tanpa dampak besar. Yang jelas, akhir 2026 akan menjadi momen penting bagi Mitsubishi sekaligus penggemar SUV legendaris di seluruh dunia.
