Jakarta, OtoDiva – Kabarnya, Hyundai tengah menyiapkan Ioniq. Namun, kini masih hanya terlihat pada pasar Eropa saja. Banyak sumber yang mengatakan bahwa mobil listrik ini bisa menyasar pasar EV dengan harga yang kompetitif. Model hatchback bisa membuat mobil ini bersaing dengan berbagai jenis EV yang ada, terkhusus ketika masuk ke pasar Indonesia.
Pasar mobil listrik Eropa terus berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir, didorong oleh regulasi emisi yang semakin ketat dan insentif pemerintah bagi kendaraan nol emisi. Segmen hatchback listrik menjadi salah satu yang paling ramai persaingannya, dengan hadirnya berbagai model baru dari produsen global. Pabrikan Korea Selatan, Hyundai, melihat peluang besar di segmen ini untuk memperluas portofolio kendaraan listrik mereka.
Hyundai sebelumnya sudah memiliki lini kendaraan listrik mulai dari model kompak seperti Inster hingga SUV listrik berukuran sedang seperti Kona Electric. Namun, jarak harga dan spesifikasi antara keduanya meninggalkan celah pasar yang bisa diisi oleh model baru. Di sinilah Hyundai menyiapkan Ioniq 2, yang digadang-gadang akan mengisi posisi strategis di antara keduanya.
Menurut informasi awal, Ioniq 2 dirancang bukan hanya sebagai opsi terjangkau, tetapi juga sebagai kompetitor langsung bagi model-model populer di segmen hatchback listrik, seperti Renault 4. Mobil ini diharapkan menawarkan kombinasi harga bersaing, jarak tempuh memadai, serta teknologi modern yang relevan untuk konsumen Eropa.
Baca Juga: Kasus ADAS Tesla, Pembelaan Juri Guncangkan Persidangan
Spesifikasi Awal dan Posisi di Pasar
Berdasarkan laporan Autocar, Hyundai Ioniq 2 akan memiliki dimensi mirip dengan Hyundai Bayon bermesin bensin, menjadikannya cukup ringkas untuk pasar perkotaan Eropa. Model ini diposisikan di antara Inster dan Kona Electric, sehingga secara harga dan fitur diharapkan mengisi kebutuhan konsumen yang menginginkan kendaraan listrik praktis tanpa harus membayar harga setara SUV listrik kelas menengah.
Ioniq 2 akan dibangun di atas platform E-GMP (Electric Global Modular Platform) yang sudah digunakan di berbagai model listrik Hyundai dan Kia. Dua opsi baterai disebut akan tersedia, yakni 58,3 kWh dengan jarak tempuh hingga 430 km, dan 81,4 kWh dengan jangkauan sekitar 599 km. Sistem penggeraknya menggunakan motor listrik tunggal di roda depan dengan tenaga 201 hp dan torsi puncak 283 Nm, menawarkan performa yang cukup untuk kebutuhan harian maupun perjalanan jarak menengah.
Desain Interior dan Rencana Peluncuran
Bagian kabin Hyundai Ioniq 2 diperkirakan akan mengusung desain minimalis dengan sentuhan teknologi modern. Autocar melaporkan bahwa kombinasi panel instrumen dan sistem infotainment akan membentang hampir setengah lebar dasbor, memberikan tampilan bersih dan fungsional. Tata letak ini sejalan dengan tren desain interior mobil listrik yang mengutamakan kesederhanaan dan pemanfaatan ruang secara efisien.
Hyundai berencana memperkenalkan Ioniq 2 secara resmi pada ajang Munich Motor Show, September 2025, dengan penjualan dimulai pada kuartal ketiga 2026. Sebelum itu, Kia EV2—model yang dikembangkan paralel dengan Ioniq 2—akan lebih dulu diluncurkan. Dari sisi harga, Ioniq 2 diperkirakan dibanderol mulai 30.000 euro atau sekitar Rp548 jutaan, menempatkannya sebagai salah satu opsi crossover listrik terjangkau di pasar Eropa. Hyundai Eropa menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan proporsi kendaraan