Pandemi Covid-19 membuat semua sektor usaha harus menghadirkan sebuah ide baru agar dapat mempertahakan usahanya. Salah satunya sektro usaha di bidang maskapai penerbangan yang terkena efek besar dan nyaris tumbang.
Inovasi atau ide-ide baru pun harus terus dikembangkan agar mendapatkan solusi. Hal ini juga sudah diterapkan oleh salah satu maskapai ternama di asia yakni Air Asia. Perusahaan yang selama ini identik dengan maskapai penerbangan itu telah meluncurkan layanan baru yakni ride hailing atau platform transportasi online dengan nama ‘airasia ride’.
Dilasir dari SindoNews.com, Pengamat Transportasi MTI, Djoko Setijowarno mengatakan, merambahnya maskapai LCC yang bermarkas di Malaysia itu ke bisnis transportasi digital tak terlepas dari efek pandemi. Pasalnya, selama pembatasan mobilitas, aktivitas orang bepergian kian menurun terutama dengan pesawat.
“Itu karena efek pandemi. Salah satunya karena sekarang ini kan acara-acara dinas bisa melalui virtual. Dari adanya kemudahan itu akan mengurangi perjalanan dinas,” ujar Djoko kepada MNC Portal Indonesia (MPI)
Djoko menambahkan, keputusan AirAsia merambah bisnisnya pada ride hailing tak lain karena bisnis. Pasalnya, menurut dia, di tengah situasi pandemi seperti sekarang ini hanya orang kreatiflah yang mampu bertahan.
Peluncuran ride hailing ini baru berlaku di Malaysia. Namun, diprediksi peluang ‘airasia ride’ untuk hadir di Indonesia itu ada. “Bisa saja nanti ada. Karena Indonesia ini merupakan pasar terbesar. Tapi semoga tarif yang dikenakan ke konsumen kita nggak sebesar transportasi online yang sekarang sudah ada di Indonesia,” tambahnya.
Sebelumnya, AirAsia Group melalui anak usahanya Airasia Digital telah mengumumkan untuk mengambil alih operasional Gojek di Thailand.
Sebagai bagian dari kolaborasi itu, Gojek akan menjadi salah satu pemegang saham di super app milik AirAsia Group yang dibangun oleh Tony Fernandes, bos Airasia Group.