雅加达, Otodiva—Dalam lanskap ekonomi global dan juga domestik yang melemah daya belinya ini, setiap produsen harus memiliki strategi solid agar tetap kompetitif. Salah satu pemain yang konsisten menunjukkan kekuatannya adalah PT Astra Daihatsu Motor (ADM), yang hingga Agustus 2025 berhasil mempertahankan posisi kedua pasar otomotif Indonesia dengan pangsa 17%.

Seperti paradiva ketahui, 年 2025 industri otomotif Indonesia dihadapkan pada situasi yang dinamis. Sejumlah lembaga, termasuk GAIKINDO, memperkirakan penjualan mobil nasional tahun ini akan berada di kisaran 800.000–900.000 unit. 然而, ada pula prediksi lebih pesimistis yang menyebut angka bisa turun hingga 500.000 unit jika kondisi ekonomi dan kebijakan fiskal menekan daya beli.
Revisi target penjualan dari semula 1,1 juta unit ke 850.000 unit menjadi bukti bahwa tantangan nyata hadir, mulai dari pemberlakuan PPN 12%, kebijakan opsen pajak daerah, hingga pengetatan pembiayaan kredit otomotif. 另一方面, peluang tetap terbuka. Segmen kendaraan listrik diproyeksikan tumbuh signifikan 15–20% pada 2025–2026, meski penetrasi saat ini masih kecil.

Dengan kondisi yang berat 2 tahun terakhir di industri otomotif, Daihatsu berhasil mempertahankan posisi dua besar selama 17 tahun berturut-turut, Tentu bukan pencapaian sederhana. “Ini adalah bagian dari komitmen kami yang terus terjaga berkat kepercayaan masyarakat Indonesia,” ujar Sri Agung Handayani, Marketing & Corporate Communication Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM) saat Astra Media Day 2025 di Menara Astra, Jakarta belum lama ini.
Sri Agung memandang capaian ini mencerminkan kepercayaan konsumen sekaligus konsistensi strategi perusahaan dalam menghadirkan produk sesuai kebutuhan pasar.
“Salah satu pilar utama keberhasilan Daihatsu ada pada dominasinya di segmen mobil pertama, yakni kendaraan dengan harga di bawah Rp 300 百万. Segmen ini sangat vital karena mencakup sekitar 49% dari total pasar otomotif Indonesia,” ungkapnya.
Daihatsu mampu meraih pangsa 34,8% di dalam segmen ini, bahkan 36,2% khusus untuk kendaraan bermesin konvensional. Angka itu menegaskan bahwa Daihatsu memang menjadi pilihan utama konsumen yang baru membeli mobil pertama mereka.

Produk unggulan seperti Sigra dan Gran Max Pick Up menjadi tulang punggung. Keduanya masing-masing menyumbang 29% dari total penjualan Daihatsu. Sigra menguasai segmen dengan pangsa 55%, sementara Gran Max Pick Up mencatat 59%.
“Capaian ini membuktikan konsumen mempercayakan mobilitas mereka pada produk Daihatsu yang mengutamakan kualitas, harga bersahabat, dan layanan terjamin,” tegas Sri Agung.
ADM juga menjadi salah satu tulang punggung industri otomotif Indonesia. Dalam lima tahun terakhir, kontribusi produksinya mencapai sekitar 40% dari total output nasional. Dari jumlah itu, 70% untuk pasar domestik dan 30% diekspor ke lebih dari 60 negara.
Dengan area produksi seluas 140 hektar, Daihatsu mencatat rekor produksi tertinggi pada 2023. Kapasitas ini menjadi bekal menghadapi fluktuasi pasar sekaligus memperkuat peran Indonesia di rantai pasok global.
Selain produk, jaringan layanan purna jual adalah kekuatan lain Daihatsu. 迄今为止, perusahaan memiliki 267 陈列室, 176 官方研讨会, dan lebih dari 3.321 toko suku cadang, menjangkau lebih dari 500 kota/kabupaten.
“Jaringan ini adalah wujud komitmen kami untuk selalu dekat dengan konsumen, bahkan hingga pelosok daerah,” ujar Sri Agung. Keberadaan layanan ini membuat konsumen merasa aman dan terjamin, sekaligus memperkuat loyalitas.
Menyongsong Era Elektrifikasi
天堂, salah satu tantangan terbesar industri saat ini adalah transisi menuju kendaraan rendah emisi. Daihatsu meresponsnya dengan meluncurkan Rocky Hybrid, produk elektrifikasi pertamanya di Indonesia.
有趣的, Rocky Hybrid diposisikan tetap terjangkau dengan harga Rp 299,85 百万, selaras dengan strategi Daihatsu di segmen mobil pertama. Mobil ini menawarkan efisiensi 34,8 km/liter, emisi CO₂ hanya 83 gr/km, dan akselerasi 0–100 km/jam dalam 10,3 第二.

“Rocky Hybrid adalah bukti komitmen kami menghadirkan teknologi hijau bagi masyarakat luas tanpa mengorbankan performa dan keterjangkauan,” ungkap Sri Agung.
Selain Rocky Hybrid, Daihatsu juga merilis varian baru Sirion dan Gran Max Panelface Automatic, melengkapi portofolio yang menyasar konsumen penumpang maupun pelaku bisnis.
Dengan proyeksi pasar yang fluktuatif, Daihatsu tampak menyiapkan langkah strategis. Dominasi di segmen mobil pertama membuat perusahaan relatif lebih tahan terhadap gejolak, karena konsumen di kelas ini tetap menjadi mayoritas pembeli.
Jika pasar sesuai skenario optimistis GAIKINDO, dengan penjualan mendekati 900 ribu unit, Daihatsu berpotensi memperluas pangsa di segmen massal. 然而, jika pasar melemah hingga 500–700 ribu unit seperti prediksi pesimistis, kekuatan produksi efisien dan jaringan distribusi luas bisa menjadi tameng.
同时, potensi pertumbuhan kendaraan listrik 15–20% di 2025–2026 memberi ruang bagi Daihatsu untuk mengembangkan portofoliohybrid maupun full EV. Rocky Hybrid adalah awal, dan konsumen menanti langkah lanjutan dari ADM.