关闭菜单
Otodiva
  • 家
  • 消息
  • 车轮 4
  • 车轮 2
  • 尖端
  • 语言
    • 英语
    • 印度尼西亚
    • 中国人
    • 日本
翻译

设置为默认语言
 编辑翻译
Facebook x (叽叽喳喳) Instagram
  • 我们的家人:
  • Gadgetdiva
  • Traveldiva
  • Gizolagy
星期五, 1 August 2025 12:09 是
Facebook x (叽叽喳喳) Instagram Pinterest YouTube
Otodiva
  • 家
  • 消息

    5 Rekomendasi Mobil Hybrid di GIIAS 2025, Solusi Ramah Lingkungan yang Makin Menggoda

    七月 31, 2025

    Ferrari Diam-Diam Amati Xiaomi SU7, Siap Luncurkan Mobil Listrik Pertamanya 2026?

    七月 31, 2025

    OLXmobbi Tawarkan Cashback dan Kampanye Menarik di GIIAS 2025

    七月 30, 2025

    Perempuan Dinamis Wajib Melek Asuransi dan Otomotif

    七月 30, 2025

    5 Rekomendasi Mobil Bekas di Bawah Rp300 Juta yang Layak Jadi Mobil Pertama

    七月 30, 2025
  • 车轮 4
  • 车轮 2
  • 尖端
  • 语言
    • 英语
    • 印度尼西亚
    • 中国人
    • 日本
Otodiva
你在:家»消息»Efek Samping Subsidi Mobil Listrik di Thailand: Pelajaran Berharga untuk Indonesia?
消息

Efek Samping Subsidi Mobil Listrik di Thailand: Pelajaran Berharga untuk Indonesia?

firda经过 firda七月 31, 2024暂无评论3 分钟阅读
Facebook 叽叽喳喳 Pinterest LinkedIn tumblr 电子邮件
Mobil Listrik
分享
Facebook 叽叽喳喳 LinkedIn Pinterest 电子邮件

Otodiva – Pemerintah Thailand tengah giat memberikan insentif untuk kendaraan listrik sebagai bagian dari upaya mendukung transisi energi bersih. 然而, langkah ambisius ini justru menimbulkan efek domino yang mengganggu berbagai sektor industri di negara tersebut. Dari kelebihan pasokan kendaraan listrik hingga dampak negatif pada produsen mobil konvensional, berikut adalah dampak dan pelajaran yang bisa diambil Indonesia dari situasi ini.

Menurut laporan dari Asia Nikkei, insentif besar-besaran yang diberikan Thailand untuk mobil listrik telah memicu sejumlah masalah. Salah satunya adalah kelebihan pasokan kendaraan listrik di pasar. Banyak pelaku industri di Thailand melaporkan bahwa lonjakan produksi mobil listrik yang disubsidi telah menyebabkan persaingan harga yang sengit antara mobil listrik dan mobil bermesin konvensional. Hal ini, pada gilirannya, mempengaruhi pabrik-pabrik mobil konvensional yang terpaksa mengurangi produksi dan bahkan menutup pabriknya. 除此之外, sejumlah produsen suku cadang otomotif juga mengalami kebangkrutan karena mereka tidak mendapatkan pesanan dari produsen kendaraan listrik.

“Penjualan mobil berbahan bakar fosil mengalami penurunan signifikan setelah subsidi kendaraan listrik diperkenalkan,” kata laporan Asia Nikkei. “Produsen mobil Jepang, yang memproduksi sekitar 90 persen kendaraan fosil di Thailand, adalah yang paling terkena dampak.”

同时, industri suku cadang juga terkena imbas, dengan setidaknya selusin produsen suku cadang terpaksa tutup. Ini terjadi karena produsen kendaraan listrik dari China, yang didorong oleh subsidi pemerintah Thailand, cenderung tidak membeli suku cadang dari produsen lokal.

Di sisi lain, Indonesia juga sedang dalam proses beralih ke era kendaraan listrik. Pemerintah Indonesia telah memperkenalkan beberapa insentif, seperti pemotongan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 1 persen dan pembebasan bea masuk untuk mobil listrik dengan syarat tertentu. Meskipun demikian, harga mobil listrik di Indonesia masih jauh dari murah jika dibandingkan dengan Thailand.

Menurut Yannes Pasaribu, pengamat otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB), kebijakan subsidi mobil listrik Thailand mirip dengan kebijakan di Norwegia, Jerman, dan Jepang. Yannes menjelaskan bahwa dampak dari kehadiran kendaraan listrik ini sudah diprediksi akan mempengaruhi berbagai sektor industri.

“在印度尼西亚, diskusi mengenai dampak kendaraan listrik sudah dimulai sejak dua tahun lalu, khususnya di kalangan perakit dan industri pemasok komponen,” ujar Yannes. “Sekitar 45 persen industri komponen, terutama yang memproduksi parts untuk mesin pembakaran internal, diperkirakan akan tutup secara bertahap.”

Thailand dikenal sebagai pusat produksi mobil Jepang di Asia Tenggara. 然而, Yannes menilai produsen Jepang di Thailand terlalu yakin dengan dominasi teknologi mesin pembakaran internal, yang kini mulai tergeser oleh kendaraan listrik. Subsidi mobil listrik yang lebih menguntungkan produsen China memicu ketegangan dalam hubungan Jepang-China di Thailand. Hal ini menyebabkan penurunan pangsa pasar dan keuntungan bagi produsen mobil Jepang, seperti terlihat dari penutupan pabrik perakitan Suzuki dan Subaru di Thailand.

在印度尼西亚, situasi sejenis belum sepenuhnya terlihat. Yannes menilai kebijakan kendaraan listrik di Indonesia masih belum terintegrasi dengan baik antar-kementerian. “Upaya migrasi ke kendaraan listrik berbasis baterai di Indonesia masih terhambat oleh ketidakselarasan antara kementerian terkait,” jelas Yannes. “除此之外, PDB per kapita Thailand yang lebih tinggi dibandingkan Indonesia menunjukkan bahwa Thailand memiliki daya beli dan kemampuan konsumsi yang lebih baik, yang mendukung pertumbuhan kendaraan listrik mereka.”

Dengan kondisi ini, Yannes menyarankan agar produsen otomotif dan pemasok komponen lokal di Indonesia harus beradaptasi. Salah satu solusi yang diusulkan adalah mengembangkan komponen yang kompatibel dengan bahan bakar terbarukan atau biofuel, sebagai upaya untuk menghadapi potensi dampak negatif dari kebijakan subsidi kendaraan listrik di masa depan.

Secara keseluruhan, meskipun subsidi kendaraan listrik di Thailand membawa dampak positif dalam hal adopsi teknologi hijau, efek sampingnya memberikan pelajaran penting bagi negara-negara lain seperti Indonesia. Kebijakan yang hati-hati dan terintegrasi dapat membantu mengurangi risiko dampak negatif yang mungkin timbul seiring dengan transisi ke kendaraan listrik.

efek samping subsidi 标题 印度尼西亚 Industri Otomotif kebijakan pemerintah Kendaraan Listrik mobil listrik China otomotif Asia subsidi mobil listrik Thailand Yannes Pasaribu
分享. Facebook 叽叽喳喳 Pinterest LinkedIn tumblr 电子邮件
上一篇文章Mitsubishi Bergabung dengan Aliansi Honda-Nissan: Langkah Strategis Menuju Elektrifikasi
下一篇文章 Pemesanan Mitsubishi di GIIAS 2024 半透明 3.353 Unit: Xpander Jadi Primadona
firda

有关的 帖子

Kenapa Mobil F1 Bisa Sangat Kencang Meski Hanya 1600cc? Begini Penjelasannya

七月 31, 2025

5 Rekomendasi Mobil Hybrid di GIIAS 2025, Solusi Ramah Lingkungan yang Makin Menggoda

七月 31, 2025

Ferrari Diam-Diam Amati Xiaomi SU7, Siap Luncurkan Mobil Listrik Pertamanya 2026?

七月 31, 2025
留下答复 取消回复

翻译
选择语言
  • English English/en/9505-efek-samping-subsidi-mobil-listrik-di-thailand/
  • Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia/9505-efek-samping-subsidi-mobil-listrik-di-thailand/
  • 中文(简体) 中文(简体)/zh/9505-efek-samping-subsidi-mobil-listrik-di-thailand/
  • 日本語 日本語/ja/9505-efek-samping-subsidi-mobil-listrik-di-thailand/
设置为默认语言
 编辑翻译
最新更新
  • Kenapa Mobil F1 Bisa Sangat Kencang Meski Hanya 1600cc? Begini Penjelasannya 七月 31, 2025
  • 5 Rekomendasi Mobil Hybrid di GIIAS 2025, Solusi Ramah Lingkungan yang Makin Menggoda 七月 31, 2025
  • Ferrari Diam-Diam Amati Xiaomi SU7, Siap Luncurkan Mobil Listrik Pertamanya 2026? 七月 31, 2025
  • OLXmobbi Tawarkan Cashback dan Kampanye Menarik di GIIAS 2025 七月 30, 2025
  • Perempuan Dinamis Wajib Melek Asuransi dan Otomotif 七月 30, 2025
  • 5 Rekomendasi Mobil Bekas di Bawah Rp300 Juta yang Layak Jadi Mobil Pertama 七月 30, 2025
  • Bos Toyota Pertimbangkan Jual Mobil Buatan AS ke Pasar Jepang 七月 30, 2025
  • Denza D9 Bekas Bermunculan, Harga Kurang dari Rp900 Juta untuk MPV Premium 七月 30, 2025
  • Komunitas Mobil Tiongkok Mulai Bermunculan, 销售能力快速增加的证明? 七月 30, 2025
  • 特斯拉跑车仍然在阴影中, 生产承诺是不确定的 七月 30, 2025
RSS Gadgetdiva
  • Chili’s Resmi Hadir di Jakarta, Sajikan Sensasi Amerika untuk Semua
  • Berantas Scam Digital, IOH dan Mastercard Luncurkan GASA
  • Di Balik Panggung Gemilang Yura Yunita, Gemini Live Jadi Jantung Kreativitasnya
  • Prilly Latuconsina Beber Fitur Galaxy Z Flip 7 Favoritnya
  • G-Shock GA-V01, Jam Tangan yang Punya Bemper Futuristik
© 2025 Otodiva, 女士自动爱好者的在线媒体. 供电 PT CIPTA创意内容.
  • 家
  • 关于Autodiva
  • 编辑团队
  • 网络媒体指南

在上面键入并按 进入 搜索. 按 Esc键 取消.

启用广告阻滞剂?
启用广告阻滞剂?
通过向访问者展示在线广告,我们的网站成为可能. 请通过禁用您的广告阻滞剂来支持我们.