Jakarta, Otodiva – Hyundai Motor Indonesia (HMID) kembali menyuarakan niatnya untuk memperluas pasar otomotif Tanah Air dengan menghadirkan model kendaraan baru yang menyasar segmen lebih terjangkau. Strategi ini menandai pergeseran arah dari sebelumnya yang lebih banyak bermain di pasar menengah hingga premium. Langkah ini juga mencerminkan ambisi Hyundai untuk meraih pangsa pasar yang lebih luas, terutama dari kalangan pembeli mobil pertama.
Dalam pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025, HMID memberikan sinyal kuat bahwa mereka sedang menyiapkan satu model baru yang diposisikan di segmen bawah, meskipun belum akan dirakit secara lokal. Mobil ini akan masuk secara Completely Built Up (CBU), artinya seluruh unitnya didatangkan utuh dari luar negeri.
Meskipun pihak Hyundai belum membocorkan nama model tersebut secara resmi, banyak spekulasi mengarah pada Hyundai Inster sebuah kendaraan listrik mungil yang sebelumnya telah dirilis di pasar Eropa dan Jepang. Jika benar, maka ini bisa menjadi langkah signifikan Hyundai dalam menghadirkan pilihan kendaraan listrik entry-level di Indonesia.
Read Also: Hybrid car financing dominated GIIAS 2025
Didatangkan Utuh dari Luar Negeri

Chief Operating Officer PT HMID, Fransiscus Soerjopranoto, mengonfirmasi bahwa hingga akhir 2025, masih ada beberapa produk baru yang akan meluncur. Salah satunya disebut masih dalam tahap pertimbangan, namun ia menekankan bahwa model ini tidak akan diproduksi secara lokal.
“Mungkin ada beberapa produk baru sampai akhir 2025. Ada satu produk yang masih tarik ulur, tapi enggak CKD, kita ambil dari CBU, dan rasanya itu sangat cocok buat masyarakat Indonesia, tunggu saja,” ujar Frans saat ditemui di arena GIIAS 2025.
Langkah membawa model secara CBU memang bukan hal baru bagi Hyundai di Indonesia, terutama saat menyasar segmen pasar tertentu atau uji respons pasar. Namun pendekatan ini bisa memengaruhi harga jual karena beban pajak impor. Hal ini bisa menjadi tantangan jika Hyundai ingin benar-benar kompetitif di segmen kendaraan terjangkau.
Interesting, Frans juga menyinggung bahwa Hyundai tidak menutup kemungkinan untuk bermain di kelas A-segmen, yaitu kategori mobil kecil yang biasanya memiliki harga paling rendah di lini produk sebuah pabrikan.
“Bukan berarti kita nggak akan masuk ke level bawah, atau A-segmen. Itu kan dibuktikan saat IIMS lalu, kita memperkenalkan Venue,” he added.
Hyundai Inster, Kandidat Kuat dari Segmen A-Segmen Listrik

Melihat pola komunikasi Hyundai serta sejarah peluncuran produk globalnya, banyak pihak menduga model misterius tersebut adalah Hyundai Inster. Mobil ini sebenarnya merupakan versi listrik dari Hyundai Casper, yang telah lebih dulu hadir di Korea Selatan dan Eropa.
Hyundai Inster memiliki spesifikasi yang cukup menarik untuk ukuran mobil listrik mungil. With long dimensions 3.825 mm, wide 1.610 mm, and high 1.575 mm, mobil ini masih mampu membawa hingga lima penumpang. Meski mungil, desain interiornya diklaim tetap lapang dan memiliki ruang bagasi yang fungsional.
Di pasar global, Inster tersedia dalam dua varian baterai: 42 KWH Dan 49 kWh, dengan jarak tempuh maksimal mencapai 355 km in once a force filling. Jika benar Inster yang dibawa ke Indonesia, maka ia bisa menjadi salah satu mobil listrik dengan harga dan ukuran paling terjangkau yang ditawarkan secara resmi oleh merek global.
However, sejumlah analis menilai bahwa kehadiran Inster sebagai CBU bisa menimbulkan dilema harga. Jika ingin tetap bersaing dengan mobil bensin di kelas harga Rp 200–300 jutaan, maka HMID perlu mempertimbangkan strategi harga yang agresif atau skema insentif tertentu dari pemerintah.
Peluang dan Tantangan di Segmen Bawah
Masuk ke pasar A-segmen bukan tanpa risiko. Pasar ini dikenal sensitif terhadap harga dan volume penjualan biasanya bergantung pada efisiensi produksi dan biaya distribusi. Jika Hyundai masih mengimpor secara CBU, maka mereka perlu mencari cara untuk menjaga harga tetap kompetitif agar bisa menarik konsumen yang selama ini lebih memilih mobil bensin dari merek Jepang atau merek Tiongkok yang sudah lebih mapan di segmen ini.
On the other hand, kehadiran Inster atau model setara bisa menjadi alternatif bagi konsumen urban yang mencari kendaraan kecil, hemat, dan bebas emisi. Apalagi jika pemerintah terus memberikan insentif kendaraan listrik, Hyundai bisa mendapatkan momentum yang tepat untuk mengukuhkan posisinya di pasar EV lokal.
Sampai saat ini, belum ada konfirmasi resmi dari HMID mengenai kapan model tersebut akan diluncurkan atau berapa kisaran harganya. However, langkah membuka peluang di segmen bawah ini menunjukkan bahwa Hyundai mulai menyesuaikan strategi untuk menjangkau konsumen yang lebih luas, termasuk pembeli mobil pertama yang selama ini belum tersentuh oleh produk Hyundai.