Jakarta, OtoDiva – Honda kembali menghidupkan salah satu model ikoniknya, Prelude, dengan pendekatan baru yang lebih modern. Mobil ini hadir sebagai coupe sport bermesin hybrid, menggabungkan gaya elegan, teknologi mutakhir, dan nama besar yang masih dikenang oleh penggemarnya. Di atas kertas, konsepnya terlihat menjanjikan bagi pasar pecinta mobil sporty yang juga mempertimbangkan efisiensi bahan bakar.
Namun, kebangkitan Honda Prelude tidak sepenuhnya disambut dengan antusias. Sebuah bocoran dari media Jepang, Creative Trend, menyebutkan bahwa harga jual resmi mobil ini kemungkinan akan berada di angka yang cukup tinggi. Bahkan, melebihi harga Civic Type R yang selama ini dikenal sebagai varian performa tertinggi Honda. Jika benar, harga ini bisa menjadi faktor yang justru menjauhkan calon pembeli utama yang selama ini jadi basis komunitas penggemar Prelude.
Honda disebut akan meluncurkan Prelude secara resmi pada 4 September mendatang, dengan pemesanan dibuka keesokan harinya di Jepang. Produksi awalnya pun terbatas, hanya 2.000 unit. Langkah ini menandakan bahwa Honda tidak hanya ingin mengenang masa lalu, tetapi juga menjadikan Prelude sebagai produk eksklusif untuk segmen tertentu.
Baca Juga: Suzuki e-Vitara Tampil Perdana di GIIAS 2025, Siap Jual Tahun Depan?
Harga Lebih Tinggi dari Civic Type R

Menurut informasi yang bocor, Honda Prelude 2026 akan dijual seharga ¥6.179.800 di Jepang setara sekitar USD $41.000. Bandingkan dengan Civic Type R yang dibanderol ¥4.997.300, atau sekitar $33.200. Bahkan versi khusus bertajuk ON Edition akan dijual lebih mahal lagi, di angka ¥6.540.000 (sekitar $43.400), dilengkapi atap hitam, aksesori eksklusif, dan syarat pembelian yang ketat: pembeli hanya boleh memiliki satu unit, harus membayar penuh di awal, dan tidak boleh menjualnya kembali.
Dengan banderol seperti itu, posisi Prelude berada di antara mobil-mobil sport yang lebih fokus pada performa. Nissan Z, misalnya, dibanderol ¥5.497.800 ($36.500), sementara BMW Z4 meski impor dari Austria dihargai ¥4.995.000 ($33.200). Kedua mobil tersebut berpenggerak roda belakang dan punya tenaga yang lebih besar dibandingkan Prelude, yang hanya tersedia dalam penggerak roda depan dan transmisi CVT.
Dari sisi eksklusivitas, Honda tampaknya mencoba menciptakan identitas baru bagi Prelude. Tapi strategi harga dan positioning ini memunculkan pertanyaan: apakah benar Honda ingin menyasar pasar penggemar mobil sport muda, atau justru menargetkan segmen baru yang lebih premium?
Bukan Sekadar Civic Bermantel Mewah?

Meski berbagi platform dengan Honda Civic, Prelude terbaru tidak serta-merta bisa disebut “Civic berwajah baru”. Di balik kap mesinnya, terdapat sistem hybrid 2.0 liter dengan dua motor listrik dan transmisi CVT. Suspensi dan sistem pengereman juga disebut menggunakan basis dari Civic Type R, yang berarti tetap ada sentuhan performa di balik tampilannya yang kalem.
Interiornya menawarkan kenyamanan lebih dengan kursi berpenghangat, panel digital, sistem audio BOSE, serta sistem infotainment berbasis Google. Suspensi adaptif dan velg 19 inci hadir sebagai standar, menjadikannya lebih cocok sebagai mobil sport harian dibandingkan mobil balap akhir pekan. Honda tampaknya ingin menghadirkan sensasi sporty tanpa mengorbankan kenyamanan berkendara.
Namun, fokus pada kenyamanan dan teknologi canggih ini bisa jadi bumerang jika konsumen membandingkannya dengan mobil lain yang lebih kencang dan lebih murah. Terlebih lagi, Honda belum mengumumkan apakah Prelude akan dijual secara global atau hanya tersedia di pasar Jepang. Jika mobil ini diekspor dari Jepang, maka biaya tambahan bisa membuat harganya di luar negeri lebih tinggi lagi.
Honda Prelude 2026 sejatinya membawa harapan bagi penggemar mobil sport yang menginginkan sesuatu yang baru namun tetap bernuansa klasik. Dengan desain sleek, teknologi hybrid, dan sejumlah fitur canggih, mobil ini punya potensi untuk menjadi alternatif menarik di segmen coupe sport.
Tapi dengan harga yang cukup tinggi dan spesifikasi teknis yang tidak benar-benar menonjol di antara kompetitor, tantangan terbesar Prelude ada pada bagaimana Honda bisa meyakinkan konsumen bahwa mobil ini layak dimiliki — bukan hanya karena nama besarnya, tapi juga karena nilai yang ditawarkan sebanding dengan harganya.
Arah strategi ini menunjukkan bahwa Honda tak lagi melihat Prelude sekadar sebagai simbol nostalgia, melainkan produk gaya hidup premium. Apakah pendekatan ini berhasil, atau justru membuatnya sulit diterima pasar — jawabannya mungkin baru akan terlihat setelah debut resminya September nanti.